30 Days Writing Challenge- #3 A Memory
Challenge hari ketiga. A Memory.
(Baca: #1 My Personality)
Jika ibu bekerja, saya selalu ikut. Maka jika di tempat ibu bekerja, mainan saya adalah kertas, stapler, gunting, cutter, perforator, kapur, dan terkadang komputer.
Tapi terkadang saya bermain bersama teman yang rumahnya dekat dengan tempat ibu bekerja. Maka kami bermainan mainan miliknya, masak-masakan menggunakan daun, kapur, batu, dan genteng pecah, dan masih banyak lagi.
(Baca juga: #2 Things That Makes Me Happy)
Ketika saya sudah sekolah, aku bermain bersama teman-teman kelas saya yang rumahnya dekat dengan tempat ibu bekerja. Saya selalu bermain ke rumah mereka. FYI, saya ikut ibu dari bayi sampai kelas 6 SD dan hanya beberapa kali dititipkan.
Jika di rumah, saya bermain bersama sepupu dan teman-teman. Bermain petak umpet, lari-larian, manjat pohon, salon-salonan, masak-masakan, menangkap ikan-ikan kecil dan yuyu di selokan, mencari keong sawah, menangkap kecebong, turun ke empang, bakar-bakar belut yang ditangkap oleh sepupu laki-laki, main bp bp-an.
Selokan tempat mencari yuyu dan ikan-ikan kecil tentu selokan kecil yang bersih dan jernih. Bukan yang bau atau airnya berwarna hitam atau abu-abu. Dan terkadang juga kami mencari di selokan yang cukup besar atau kami biasa menyebutnya walungan. Saya ingin sekali menunjukkan kepada kalian tempatnya. Namun tidak memungkinkan untuk datang dan mengambil gambar sekarang.
Dulu saya tidak takut kotor atau gatal. Orang tua saya memiliki empang, dan jika sedang disurutkan, saya dan sepupu akan turun untuk mencari ikan atau hanya sekedar ingin turun saja menenggelamkan kaki ke dalam lumpur. Dengan hanya menggunakan kaos dalem dan celana pendek. Kalau sekarang, kaki terkena air genangan hujan saja rasanya seperti kotor sekali dan terkadang menjadi gatal.
Untuk membakar belut. Jadi, sepupu laki-laki saya suka mencari lubang belut dan menangkap belut dengan menggunakan kail kecil yang diikat dengan.. apa ya namanya? Tali pancing? Biasanya menggunakan benang layangan, sih. Kami biasa menyebutnya kenur. Dan kegiatan mencari belut dengan cara tersebut biasa kami sebut dengan ngurek.
Hasil tangkapannya kami tusuk dan kami taburi garam lalu kami bakar dan kami makan. Sungguh menyenangkan. Kalau sekarang, saya mungkin tidak berani memakannya. Kecuali jika sudah dijadikan keripik.
Di antara kalian pasti ada yang tidak asing dengan bp bp-an? Itu adalah barbie yang terbuat dari kertas yang tebal atau karton, mungkin. Dalam satu lembar terdiri atas barbie, beberapa baju, dan beberapa barang-barangnya. Dulu harganya sekitar 500 sampai 1000. Tergantung kualitasnya. Ada yang 500 dapat dua lembar, ada yang 500 dapat satu lembar, ada yang 1000 dapat satu lembar.
Sumber gambar: pinterest
Sekian cerita saya tentang kenangan. Semoga memutar memori kalian dengan bernostalgia tentang masa kecil kalian.
Terima kasih sudah membaca! Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya!
Comments
Post a Comment