30 Days Writing Challenge- #2 Things That Makes Me Happy
Challenge hari kedua. Things that makes you happy.
(Baca juga: 30 Days Writing Challenge- #1 My Personality)
Hmm.. Hal-hal yang membuat saya bahagia.
Nonton Jurnalrisa sambil makan Indomie tanpa diganggu juga saya udah bahagia, sih. Atau sesimpel me time saya gak diganggu juga saya udah bahagia. Dikasih uang juga saya bahagia. Hahaha.. Semua orang sih itu, kayaknya.
Tapi kalau harus dijelaskan atau dicari lagi, hal-hal lain yang membuat saya bahagia...
Dari hal yang sederhana yang menurut teman-teman saya aneh. Mencium bau tanah yang tercampur air hujan atau yang bisa disebut petrichor. Uh.. Seger, itu. Bahagia, saya. Atau mencium bau buku. Itu bikin tenang dan bikin saya bahagia. Bahkan saya pernah bercita-cita menciptakan pengharum ruangan yang aromanya petrichor sama bau buku. Makan es batu kalau gak mikir gigi nanti rusak juga saya bahagia banget.
Terus, saya suka pantai. Kalau liat air yang warnanya biru tuh bawaannya mau nyebur. Saya bahagia kalau ke pantai. Badan terendam air, terkena deburan ombak. Saya pernah mimpi di depan saya ada tsunami gara-gara saya lupa matiin keran air di lantai dua kelas saya. Tingginya sekitar dua kali lipat dari saya. Tapi airnya bersih, biru. Di situ saya takut, tapi saya gak lari, malah diem. Soalnya ada rasa seneng juga. Pengen kena deburan ombaknya. Gimana, coba? Kalau orang lain kan mungkin langsung lari. Hahaha...
Apa lagi, ya?
Oh iya.. Tadi pagi saya dan adik saya jalan-jalan pake motor ke daerah kaki gunung. Di sana ada pasar Minggu. Kita beli cakwe sama es cendol, duduk di tempat yang agak jauh dari keramaian. Liat orang berlalu lalang. Gitu juga udah bahagia.
Gimana, ya? Saya gak tau spesifik apa yang membuat saya bahagia. Hal-hal sederhana saja sebenarnya bisa membuat bahagia. Diberi sehat oleh Tuhan, bisa makan tiga sampai empat kali sehari, bisa tidur dengan nyaman, hal-hal seperti itu juga sebenarnya membuat bahagia dan patut disyukuri.
Dan bahagia itu bisa dibuat oleh diri sendiri. Maka jangan lupa bersyukur kepada nikmat yang didapat, sekecil apapun itu.
Terima kasih sudah membaca! Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya!
(Baca juga: 30 Days Writing Challenge- #1 My Personality)
Hmm.. Hal-hal yang membuat saya bahagia.
Nonton Jurnalrisa sambil makan Indomie tanpa diganggu juga saya udah bahagia, sih. Atau sesimpel me time saya gak diganggu juga saya udah bahagia. Dikasih uang juga saya bahagia. Hahaha.. Semua orang sih itu, kayaknya.
Tapi kalau harus dijelaskan atau dicari lagi, hal-hal lain yang membuat saya bahagia...
Dari hal yang sederhana yang menurut teman-teman saya aneh. Mencium bau tanah yang tercampur air hujan atau yang bisa disebut petrichor. Uh.. Seger, itu. Bahagia, saya. Atau mencium bau buku. Itu bikin tenang dan bikin saya bahagia. Bahkan saya pernah bercita-cita menciptakan pengharum ruangan yang aromanya petrichor sama bau buku. Makan es batu kalau gak mikir gigi nanti rusak juga saya bahagia banget.
Terus, saya suka pantai. Kalau liat air yang warnanya biru tuh bawaannya mau nyebur. Saya bahagia kalau ke pantai. Badan terendam air, terkena deburan ombak. Saya pernah mimpi di depan saya ada tsunami gara-gara saya lupa matiin keran air di lantai dua kelas saya. Tingginya sekitar dua kali lipat dari saya. Tapi airnya bersih, biru. Di situ saya takut, tapi saya gak lari, malah diem. Soalnya ada rasa seneng juga. Pengen kena deburan ombaknya. Gimana, coba? Kalau orang lain kan mungkin langsung lari. Hahaha...
Apa lagi, ya?
Oh iya.. Tadi pagi saya dan adik saya jalan-jalan pake motor ke daerah kaki gunung. Di sana ada pasar Minggu. Kita beli cakwe sama es cendol, duduk di tempat yang agak jauh dari keramaian. Liat orang berlalu lalang. Gitu juga udah bahagia.
Gimana, ya? Saya gak tau spesifik apa yang membuat saya bahagia. Hal-hal sederhana saja sebenarnya bisa membuat bahagia. Diberi sehat oleh Tuhan, bisa makan tiga sampai empat kali sehari, bisa tidur dengan nyaman, hal-hal seperti itu juga sebenarnya membuat bahagia dan patut disyukuri.
Dan bahagia itu bisa dibuat oleh diri sendiri. Maka jangan lupa bersyukur kepada nikmat yang didapat, sekecil apapun itu.
Terima kasih sudah membaca! Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya!
Comments
Post a Comment