30 Days Writing Challenge- #13 Favourite Books

Challenge hari keduabelas. Favourite book. Atau mungkin menjadi favourite books karena saya akan sebutkan lebih dari satu judul buku di sini.

Friendzone

Novel ini merupakan novel adaptasi dari Wattpad karya Vanesa Marcella dan yang saya baca, ini cetakan kesebelas, bulan Maret 2018. Jumlahnya ada 264 halaman, diterbitkan oleh Penerbit Bentang Belia dan didistribusikan oleh Mizan Media Utama.

Ini novel terakhir yang saya beli. Saya sudah lama sekali tidak membeli novel. Saya beli ini bulan Mei 2018. Pada saat itu saya dan sahabat saya yang juga ada pada challenge saya sebelumnya yang hari kesepuluh yang saya bilang blak-blakan kalau saya curhat (Baca: #10 Sahabat), berjalan-jalan bersama sahabat kami yang satu lagi. Kami tidak ada niatan membeli novel.

Tapi tiba-tiba sebelum kami pulang, kami mampir ke Gramedia. Dan pada saat ke sana, mata saya tiba-tiba terarah pada novel ini. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan novel ini. Bahkan sebelum saya membaca sinopsisnya. Saya ambil, tapi belum saya dealkan untuk beli. Saya masih mau berkeliling dulu barangkali ada yang lebih menarik.

Novel ini masih saya pegang dan dibawa kemana-mana. Namun akhirnya saya memilih untuk membeli novel ini.

Ya seperti sebagian wanita lainnya, yang ketika belanja memilih suatu barang, namun ia memilih untuk berkeliling terlebih dahulu maksimal sampai semuanya terkelilingi dan akhirnya yang dibeli pilihan pertama juga. Hahaha...

Dan setelah saya baca pun saya suka buku ini. Saya sama sekali tidak kecewa. Mungkin saya memang "berjodoh" dengan novel ini.

Inilah sinopsis yang tertulis di belakang novelnya.
"Di mata Abel, David adalah cowok sempurna. Dia ganteng, populer, dan selalu berada di sisi Abel. Tiap David memandangnya, Abel selalu berharap rona merah di pipinya tidak ketahuan oleh David. Apalagi, saat David menyentuhnya, mengacak rambutnya, seolah seluruh partikel di dalam tubuh Abel siap memelesat tinggi menembus langit. Hanya satu kekurangan David, ia adalah sahabat Abel.

Di mata David, Abel adalah cewek tomboi yang sejak kecil selalu ada di orbit kehidupannya. Ia merasa sangat nyaman bersama Abel. David nggak perlu jaga image di depan cewek itu. Sayangnya, kenyamanan yang berlebihan ini membuatnya nggak peka. Tanpa David sadari, janjinya untuk menjadi sahabat Abel selamanya justru melukai perasaan gadis itu."

Rating saya untuk novel ini 9/10. Jalan ceritanya seru. Gemasnya dapat, sedihnya dapat, senangnya juga dapat. Juga tidak membosankan. Alurnya tidak mudah ditebak. Dan endingnya juga ada yang tidak tertebak.

Ketua Osis Koplak

(Mohon maaf judulnya tidak terbaca dengan jelas. Bukunya dari awal saya beri sampul plastik saking tidak mau rusaknya. Dan saya ambil foto sendiri menggunakan flash.)
Kalau novel yang satu ini novel pertama dan terakhir kali saya dapat give away. Saya dapat novel ini give away bulan Juli 2019 dari penulisnya langsung. Yaitu Bang Wisnu Maulana. Atau biasanya saya di instagram panggil Bang Maul. Terima kasih banyak, Bang Maul!

Yang ini adaptasi dari Wattpad juga. Saya baca Wattpadnya dari Ketua Osis Koplak ini sampai Daqi (Bukan Kisah Cinta Kotoran Kulit) yang sudah dinovelkan dan judul novelnya Kembar Zaman Now.

Novel yang saya dapatkan adalah cetakan pertama, November 2017. Diterbitkan oleh Penerbit Pastel Books Anggota IKAPI PT Mizan Pustaka. Jumlah halamannya ada 352 halaman.

Oh iyaa! Kabarnya cerita ini akan difilmkan, loh! Kita tunggu saja.

Dan ini sinopsis yang tertulis di belakang bukunya.
"Jomblo itu urusan perjuangan. Enggak akan ada lagi di belahan dunia mana pun calon ketua OSIS-nya paling rajin menyejahterakan para jomblo. Bukan karena dirinya sama-sama jomblo, jadi merasa setali sepenanggungan, tapi emang urusan jomblo menjomblo udah rada dianggap ahli sama pihak berwajib. Kenalin, nih, NURMAN! Bukan sejenis superhero yang pake sayap di punggung dan dipertanyakan aerodinamikanya gimana, kayak SUPERMAN. Dia hanya sekadar cowok butuh kasih sayang dari SMA Mandiri yang ujug-ujug dicalonkan menjadi Ketua OSIS oleh kepala sekolah tercinta.

Nurman harus ngadepin masalah baru berupa terpaksanya jiwa raga mengikuti pidato calon ketua OSIS, ikut debat, ikut kampanye, hingga diklat anggota baru yang mesti diadakan di pegunungan. Okelah, Nurman nurut-nurut aja dijebloskan  ke dalam kawah pergolakan calon ketua OSIS. Tapi kenapa semua usaha Nurman untuk menang banyak yang menggagalkan? Mulai dari kertas pidato yang hilang, sampe lawan main yang memikat perhatian.

Ya Tuhan, apa yang harus Nurman lakukan?"

Rating untuk cerita ini 9/10. Untuk yang suka cerita humor, ini sangat cocok. Humornya dapat, penasarannya dapat, senang dan sedihnya pun dapat.

Dan Ketua OSIS Koplak ini juga ada beberapa kelanjutannya. Saya memang belum membaca novelnya, tapi dari Wattpadnya saya baca seru, kok. Jadi coba dicari tau saja.

(Baca juga: #12 Favourite TV Series)
Sekian challenge hari ini. Semoga menjadi referensi untuk kalian.
Terima kasih sudah membaca tulisan saya! Sampai jumpa di tulisan saya yang selanjutnya!

Comments

Popular posts from this blog

30 Days Writing Challenge- #19 First Love

30 Days Writing Challenge- #4 Wisata Impian

30 Days Writing Challenge- #28 Mencintai Orang yang Berbeda Keyakinan