30 Days Writing Challenge- #11 Adik

Challenge hari kesebelas. Talk About Your Siblings.

Saya memiliki seorang adik laki-laki yang usianya 12 tahun lebih muda dari saya. Jadi, dia lahir sewaktu saya kelas 6 SD.

Ini foto kami sekitar 5 tahun yang lalu.

Sifat kami berbeda 180 derajat. Saya pendiam, irit suara. Adik saya sebaliknya. Kalau sedang berdua lalu dia sedang tidak ada kerjaan, dia selalu menanyakan apa saja. Pertanyaan yang sudah dia tanyakan pun dia tanyakan. Saya yang memang orangnya hening kadang pusing.

Pokoknya dia itu menurut saya super sekali. Lincah sekali. Perlu kesabaran ekstra untuk menghadapinya. Dia juga anak yang mudah bosan. Susah juga untuk melarang dia atau menasehati dia. Keras kepalanya sepertinya melebihi saya untuk saat ini. Dia juga tipe pemberontak.

Dia hanya punya satu ketakutan yang teramat. Yaitu takut kepada badut. Itu selalu saya jadikan senjata jika dia sedang susah untuk dilarang. Dia juga takut suara google translate karena suatu hari gara-gara saya lihat video anak kecil takut mendengar suara google translate, saya sebagai kakak yang jahil ingin mencobanya pada adik saya.

Saya ketik, "Hai Raspa! Aku badut." Saya putar suaranya di dekatnya. Dia panik dan menangis ketakutan. Sampai sekarang jika dia lihat saya membuka google translate, dia akan merebut handphone saya sambil berteriak atau panik dan menyuruh saya menutupnya.

Tapi, semenyebalkan apapun dia, dia tetap adik saya. Saya sangat menyayanginya. Dia adalah orang yang menemani saya jika saya sedang tidak ada teman tapi ingin ditemani pergi ke suatu tempat.

Dia juga sebenarnya sayang sekali kepada ibu. Kalau dia melihat ibu terlihat bersedih, dia akan mendekatinya dan mencoba menghiburnya yang saya justru tidak bisa melakukan itu.

Kalau ibu di rumah sedang bekerja sampai malam, dia akan menemani ibu. Dan sekali lagi saya tidak bisa melakukan itu.

Adik saya menjadi pemarah, pemberontak, dan keras kepala itu ada alasannya. Dan saya tau alasannya. Tapi saya tidak bisa memperbaiki itu. Karena menurut saya itu salah dari awalnya. Dan juga yang mendidik dia bukan saya. Saya mungkin hanya ikut 10%.

Adik saya adalah salah satu alasan saya untuk harus semangat dan kuat. Saya ingin mengindahkan masa depannya. Saya tidak mau dia ingin melakukan sesuatu yang positif tapi terhambat. Terhambat apapun. Kecuali terhambat dari dirinya sendiri. Terhambat kemampuannya, misalnya.

Saya ingin menjadi tempat pertamanya berlindung atau berkeluh kesah ketika dia besar nanti. Saya tidak ingin orang lain lebih tau dia. Saya harus lebih tau dia. Keluarganya harus lebih tau dia. Saya harus menjadi tempat yang nyaman untuk dia bercerita.

Dia adalah tanggung jawab saya di masa depan.

Dan dia adalah alasan saya percaya bahwa saya benar-benar anak kandung orang tua saya. Hahaha.. Karena saya menyaksikan sendiri dia benar-benar lahir melalui ibu saya. Dan sekarang ketika sudah agak besar orang-orang banyak yang bilang kita berdua sangat mirip. Maka dari itu saya percaya saya anak kandung.

Mungkin bahkan orang tua saya sendiri tidak tau saya sebelumnya sering berpikir saya ini anak kandung bukan, ya? Apa saya ini anak angkat? Tapi dari mana mereka ngambil? Atau ayah saya sebenarnya bukan ayah kandung? Atau ibu saya yang sebenarnya bukan ibu kandung?

Saya pernah sampai memikirkan jawabannya kalau suatu saat nanti tiba-tiba orang tua saya bilang "Dib, sebenarnya kamu bukan anak kandung kami. Kamu mau pilih tinggal sama orang tua kandung kamu atau sama kami?" Dan saya sudah punya jawabannya. Sejauh itu saya mikirnya. Ahahaha..

Saya pernah berpikir seperti itu karena beberapa hal dan salah satunya yang bisa saya sebut adalah warna rambut saya yang berbeda dari kedua orang tua saya. Warna kulit saya juga saya sempat agak mempertanyakan dalam hati. Tapi, ah! mungkin ayah saya dulunya warna kulitnya sama seperti saya. Kalau ibu saya jelas berbeda. Saya pernah lihat foto-foto ibu yang saya yang dulu. Hehe.. peace, Bu!

(Baca juga: #10 Sahabat)

Sekian challenge hari ini. Semoga ada yang bisa diambil. Terima kasih sudah membaca tulisan saya! Sampai jumpa di tulisan saya yang selanjutnya!

Comments

Popular posts from this blog

30 Days Writing Challenge- #19 First Love

30 Days Writing Challenge- #4 Wisata Impian

30 Days Writing Challenge- #28 Mencintai Orang yang Berbeda Keyakinan